Senin, 05 Oktober 2015

Mengetahui Apa Itu Sistem Operasi, Emulator, Firmware, dan Runtime Environment


 


Sistem Operasi komputer merupakan software pada lapisan pertama yang diletakkan pada memori komputer, (memori komputer dalam hal ini ada Hardisk, bukan memory RAM) pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi komputer berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan kernel suatu Sistem Operasi.
 
Sistem Operasi berfungsi sebagai penghubung antara lapisan hardware dan lapisan software. Selain itu, Sistem Operasi komputer juga melakukan semua perintah-perintah penting dalam komputer, serta menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda fungsinya dapat berjalan lancar secara bersamaan tanpa hambatan. Sistem Operasi Komputer menjamin aplikasi perangkat lunak lainnya bisa memakai memori, melakukan input serta output terhadap peralatan lain, dan mempunya akses kepada sistem file. Jika beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi Komputer akan mengatur jadwal yang tepat, sehingga sebisa mungkin semua proses pada komputer yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan CPU dan tidak saling mengganggu dengan perangkat yang lain.

Emulator atau lebih tepatnya piranti lunak emulator memungkinkan suatu program atau piranti lunak yang dibuat pada awalnya oleh suatu sistem komputer (arsitektur dan sistem operasi) dan untuk dijalankan dalam sistem itu (atau dijalankan dalam suatu sistem yang didedikasikan), dapat dijalankan dalam sistem komputer yang sama sekali berbeda. Sebagai contoh suatu program Windows dapat dijalankan di sistem operasi Linux dengan menggunakan piranti lunak emulator Wine. Ada pula program yang mengemulasikan suatu komputer dalam komputer, misalnya VMware. Contoh lain adalah program-program emulator untuk menjalankan permainan komputer yang awalnya hanya bisa dijalankan pada konsolnya masing-masing, misalnya Nintendo, Atari, PlayStation, XBox dan lain-lain.

Firmware adalah perangkat lunak atau bisa disebut sebagai program yang bersifat tetap, yang tertanam pada unit perangkat keras seperti alat-alat elektronik, alat telekomunikasi dan komponen-komponen komputer. Tidak ada batasan yang jelas yang dapat memisahkan antara firmware dan software, hal ini dikarenakan keduanya merupakan istilah deskriptif yang cukup luas. Namun meskipun begitu, firmware pada awalnya diciptakan sebagai perangkat lunak dengan tingkat yang lebih tinggi, firmware yang tetanam pada sebuah perangkat keras dapat diubah tanpa harus mengganti komponen dari perangkat keras itu sendiri.

Sifat dari firmware secara garis besar hampir sama dengan sistem operasi pada sebuah komputer. Seperti yang kita ketahui, apabila sebuah komputer tidak memiliki sistem operasi maka komputer tersebut tidak akan memberikan manfaat apa-apa, karena tidak mampu untuk menjalankan perintah-perintah dari penggunanya. Namun tetap ada perbedaan antara firmware dengan sistem operasi. Yang paling umum perbedaan tersebut terletak pada ketidakmampuan firmware untuk secara otomatis berevolusi memperbaharui sendiri ketika ada permasalahan pada fungsionalitas.

Runtime environment merupakan sebuah keadaan dimana program sedang dijalankan.  Begitu sebuah program perangkat lunak dijalankan, itu adalah keadaan dimana program sedang runtime. Dalam keadaan ini, program dapat mengirim instruksi untuk prosesor komputer dan mengakses memori komputer (RAM) dan sumber daya sistem lainnya. Ketika pengembang perangkat lunak menulis program, mereka harus menguji program dalam lingkungan runtime. Oleh karena itu, program pengembangan perangkat lunak sering termasuk komponen RTE yang memungkinkan programmer untuk menguji program ketika sedang berjalan. 

Hal ini memungkinkan program yang akan dijalankan dalam lingkungan di mana programmer dapat melacak petunjuk sedang diproses oleh program dan debug kesalahan yang mungkin timbul. Jika program crash, perangkat lunak RTE terus berjalan dan dapat memberikan informasi penting tentang mengapa program ini jatuh. Ketika Anda melihat nama program perangkat lunak dengan inisial "RTE" setelah , itu biasanya berarti perangkat lunak termasuk lingkungan runtime. Sementara pengembang menggunakan perangkat lunak RTE untuk membangun program.

 Program RTE tersedia untuk pengguna komputer sehari-hari juga. Software seperti Adobe Flash Player dan Microsoft PowerPoint Viewer memungkinkan film Flash dan presentasi PowerPoint yang akan dijalankan dalam perangkat lunak pemutar. Program-program ini menyediakan lingkungan runtime untuk format file masing-masing. Jenis yang paling umum dari RTE adalah Java RTE (atau JRE), yang memungkinkan applet Java dan aplikasi untuk dijalankan di komputer manapun dengan JRE terpasang.

Dari penjabaran tentang Sistem Operasi, Runtime Environment, Emulator, dan Firmware, dapat disimpulkan bawasanya Runtime Environment, Emulator, dan Firmware, tidak dapat dianggap sebagai Sistem Operasi. Mereka hanyalah program yang bekerja sesuai fungsinya di dalam sebuah Sistem Operasi. Atau bisa dianggap Sistem Operasi yang mengelola Runtime Environment, Emulator, dan Firmware.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar